Jenis Tower Jaringan Telekomunikasi Berdasarkan Bentuknya

More Articles

jasa-konstruksi-telekomunikasi-untuk-kelancaran-jaringan-komunikasi

Jasa Konstruksi Telekomunikasi Untuk Kelancaran Jaringan Komunikasi

Secara garis besar, jasa konstruksi telekomunikasi merupakan perusahaan atau perorangan yang mengerjakan instalasi khusus untuk telekomunikasi seperti instalasi BTS, radio transmisi, dan juga pemasangan Drive Test untuk melakuan optimasi jaringan. Proyek telekomunikasi ini kebanyakan berasal dari operator seluler seperti XL, Telkom, Indosat dan provider internet. Tidak jauh berbeda dengan proyek pembangunan lainnya, proyek telkomunikasi juga disertakan dalam tender. Kontraktor yang memenangkan tender nantinya akan bertanggung jawab penuh untuk melakukan semua proses pengerjaan. Terkadang, banyak juga kontraktor yang merekrut sub kontraktor untuk ikut membantu menyelesaikan pekerjaan sesuai tender yang telah dimenangkan.

Berikut ini beberapa layanan utama  konstruksi telekomunikasi : Melakukan Akuisisi Lahan Kontraktor bertanggung jawab untuk melakukan negosiasi dan akuisisi lahan yang akan dijadikan lokasi untuk pembangunan Menara BTS, selain itu juga mengurus segala macam bentuk perijinannya. Jangan sampai ketika proses pembangunan berlangsung malah terjadi sengketa lahan.

Pembangunan Infrastruktur Setelah perijinan selesai, tahap berikutnya Daftar Kontraktor Bangunan membangun infrastruktur berupa Menara BTS, shelter dan berbagai macam sarana pendukung. Proses pengerjaan ini melibatkan semua bagian mulai dari arsitektur untuk menggambar rancangan, tenaga dan tim ahli bangunan, pengawas hingga supplier material. Pengerjaan Mekanikal dan Elektrikal Pemasangan semua sistem mekanik dan elektrik yang terkait dengan pemasangan jaringan, setting mikrotik, dan lainnya. Pemasangan ini dilakukan oleh tim ahli yang sudah tersertifikasi dan berpengalaman sehingga tidak terjadi kesalahan. Melakukan Pengawasan Selama proses pemasangan berlangsung, kontraktor juga bertanggung jawab melakukan pengawasan secara penuh. K3 merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Membuat Laporan Setiap proses pengerjaan dituangkan dalam bentuk laporan, sehingga ketika terjadi trouble bisa ditelusuri penyebab awalnya sehingga dapat diperbaiki dengan cepat. Selain itu, laporan ini juga berfungsi untuk audit hasil pembangunan sarana telekomunikasi secara berkala. Melakukan Maintenance Perawatan rutin juga harus dilakukan untuk memastikan semua fungsi pada tower atau BTS dapat berjalan dengan baik. Konstruksi telekomunikasi memiliki peran yang sangat penting untuk menghadirkan kelancaran jaringan komunikasi dan internet di Indonesia.

Tower & Construction By Perusahaan Kontraktor
site-sibolga-3-recovery-tower-miring-telkomsel

Site Sibolga 3 (Recovery Tower Miring Telkomsel)

Ini adalah contoh konten tulisan atau contoh artikel untuk preview desain yang dibuat oleh VISTEK. Bagian ini dapat diganti dan diisi dengan konten yang benar setelah design diimplementasikan dalam bentuk website atau aplikasi. Konsep dan ide dari konten ini memiliki landasan atau acuan yang telah dirancang oleh tim kami sesuai dengan kebutuhan dan referensi proyek ini.

Seluruh desain ini dikerjakan oleh Tim Vistek untuk lebih detail mengenai lebih banyak design atau website yang telah kami kerjakan boleh mengunjungi website kami di www.vistek.id

Ini adalah contoh konten tulisan atau contoh artikel untuk preview desain yang dibuat oleh VISTEK. Bagian ini dapat diganti dan diisi dengan konten yang benar setelah design diimplementasikan dalam bentuk website atau aplikasi. Konsep dan ide dari konten ini memiliki landasan atau acuan yang telah dirancang oleh tim kami sesuai dengan kebutuhan dan referensi proyek ini.

Seluruh desain ini dikerjakan oleh Tim Vistek untuk lebih detail mengenai lebih banyak design atau website yang telah kami kerjakan boleh mengunjungi website kami di www.vistek.id

Other Service By Adam

Tower Jaringan Telekomunikasi adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segitiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat) yang bertujuan untuk menempatkan antenna dan radio pemancar maupun sebagai penerima gelombang telekomunikasi dan informasi. Dalam hal ini, Tower BTS berfungsi untuk menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan yang menuju jaringan lain.  Berbeda dengan tower SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Listrik PLN dalam hal konstruksi, maupun resiko yang ditanggung penduduk disekitarnya. Tower BTS Komunikasi dan informatika memiliki derajat keamanan yang tinggi dan radiasi yang sangat kecil sehingga sangat aman terhadap manusia dan makluk hidup di sekitarnya.

Berdasarkan lokasinya, tower jaringan terbagi menjadi 2 type, yaitu :

  • Rooftop : Tower yang berdiri diatas sebuah gedung bertingkat, Umumnya site Roof Top memberikan solusi coverage pada area yang padat dengan bangunan, terutama diimplementasikan di dalam kota.
  • Greenfield : Tower yang berdiri langsung diatas tanah dan menjadi prioritas selama lahan tersedia dan seluruh perijinan telah dimiliki.

Berdasarkan bentuknya, tower jaringan terbagi menjadi 3 type, yaitu :

1. Pole

 Bentuk dari tower ini berupa tiang pancang tunggal dengan satu kaki, Tower pole ini terbagi menjadi 2 macam.

Pertama : tower yang terbuat dari pipa atau plat baja tanpa spanner, diameter antara 40 s/d 50 cm, ketinggian mencapai 42 meter yang dikenal dengan nama Tower Monopole.

Kedua :  lebih cenderung untuk dipakai secara personal, tinggi tower ini disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan melengkung), teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner. 

Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis ini tidak direkomedasi untuk penerima sinyal informatika (internet dan intranet) yang stabil, karena jenis ini mudah bergoyang dan akan mengganggu sistem koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data secara terus menerus (searching).

Tower ini bisa dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/ NOC = Network Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin kencang, serta benar-benar diproyeksikan dalam rangka emergency biaya.
Dari berbagai fakta yang muncul di berbagai daerah, keberadaan Tower memiliki resistensi/daya tolak dari masyarakat, yang disebabkan isu kesehatan (radiasi, anemia dll), isu keselamatan hingga isu pemerataan sosial. Hal ini semestinya perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa kekhawatiran pertama (ancaman kesehatan) tidaklah terbukti. Radiasinya jauh diambang batas toleransi yang ditetapkan WHO.

2. Tower Triangle (3 kaki )

Tower berbentuk segi tiga dengan tiga kaki. Tower Segitiga (Triangle) disarankan untuk memakai besi dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter. Tower jenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower minimal 8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali penguat tersebut tidak makin meruncing di tower bagian atas.

3. Tower 4 kaki

Tower berbentuk segi empat dengan empat kaki. Tower dengan 4 kaki sangat jarang sekali dijumpai roboh. Tower jenis ini memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tower ini mampu menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis telekomunikasi dan informatika yang bonafid (Indosat, Telkom, XL, dll)

Jenis Tower Jaringan Telekomunikasi Berdasarkan Bentuknya

Tower Jaringan Telekomunikasi adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segitiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat) yang bertujuan untuk menempatkan antenna dan radio pemancar maupun sebagai penerima gelombang telekomunikasi dan informasi. Dalam hal ini, Tower BTS berfungsi untuk menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan yang menuju jaringan lain.  Berbeda dengan tower SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Listrik PLN dalam hal konstruksi, maupun resiko yang ditanggung penduduk disekitarnya. Tower BTS Komunikasi dan informatika memiliki derajat keamanan yang tinggi dan radiasi yang sangat kecil sehingga sangat aman terhadap manusia dan makluk hidup di sekitarnya.

Berdasarkan lokasinya, tower jaringan terbagi menjadi 2 type, yaitu :

  • Rooftop : Tower yang berdiri diatas sebuah gedung bertingkat, Umumnya site Roof Top memberikan solusi coverage pada area yang padat dengan bangunan, terutama diimplementasikan di dalam kota.
  • Greenfield : Tower yang berdiri langsung diatas tanah dan menjadi prioritas selama lahan tersedia dan seluruh perijinan telah dimiliki.

Berdasarkan bentuknya, tower jaringan terbagi menjadi 3 type, yaitu :

1. Pole

 Bentuk dari tower ini berupa tiang pancang tunggal dengan satu kaki, Tower pole ini terbagi menjadi 2 macam.

Pertama : tower yang terbuat dari pipa atau plat baja tanpa spanner, diameter antara 40 s/d 50 cm, ketinggian mencapai 42 meter yang dikenal dengan nama Tower Monopole.

Kedua :  lebih cenderung untuk dipakai secara personal, tinggi tower ini disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan melengkung), teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner. 

Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis ini tidak direkomedasi untuk penerima sinyal informatika (internet dan intranet) yang stabil, karena jenis ini mudah bergoyang dan akan mengganggu sistem koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data secara terus menerus (searching).

Tower ini bisa dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/ NOC = Network Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin kencang, serta benar-benar diproyeksikan dalam rangka emergency biaya.
Dari berbagai fakta yang muncul di berbagai daerah, keberadaan Tower memiliki resistensi/daya tolak dari masyarakat, yang disebabkan isu kesehatan (radiasi, anemia dll), isu keselamatan hingga isu pemerataan sosial. Hal ini semestinya perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa kekhawatiran pertama (ancaman kesehatan) tidaklah terbukti. Radiasinya jauh diambang batas toleransi yang ditetapkan WHO.

2. Tower Triangle (3 kaki )

Tower berbentuk segi tiga dengan tiga kaki. Tower Segitiga (Triangle) disarankan untuk memakai besi dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter. Tower jenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower minimal 8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali penguat tersebut tidak makin meruncing di tower bagian atas.

3. Tower 4 kaki

Tower berbentuk segi empat dengan empat kaki. Tower dengan 4 kaki sangat jarang sekali dijumpai roboh. Tower jenis ini memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tower ini mampu menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis telekomunikasi dan informatika yang bonafid (Indosat, Telkom, XL, dll)

More Articles

jasa-konstruksi-telekomunikasi-untuk-kelancaran-jaringan-komunikasi

Jasa Konstruksi Telekomunikasi Untuk Kelancaran Jaringan Komunikasi

Secara garis besar, jasa konstruksi telekomunikasi merupakan perusahaan atau perorangan yang mengerjakan instalasi khusus untuk telekomunikasi seperti instalasi
Tower & Construction By Perusahaan Kontraktor
site-sibolga-3-recovery-tower-miring-telkomsel

Site Sibolga 3 (Recovery Tower Miring Telkomsel)

Ini adalah contoh konten tulisan atau contoh artikel untuk preview desain yang dibuat oleh VISTEK.
Other Service By Adam